Mahasiswa Fakultas Sastra Keluhkan Perkuliahan Blanded Learning

Mahasiswa Fakultas Sastra Keluhkan Perkuliahan Blanded Learning

Suarahijau.com, Makassar– Mahasiswa Fakultas Sastra (FS) Universitas Muslim Indonesia keluhkan perkuliahan secara blanded learning untuk Mahasiswa FS . Jumat (03/02/2023).

Blanded learning merupakan sebuah metode pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran langsung (synchronous) dengan pembelajaran tidak langsung atau mandiri yang bisa dilakukan kapan pun (asynchronous).

Wakil Dekan 1 (WD 1) FS Andi Hudriati, menyampaikan pada saat audience lembaga mahasiswa FS, bahwa sistem perkuliahan mengikut aturan dari rektorat yakni sistem Blended Learning.

“Sesuai dengan arahan dari rektorat kita mengikuti sistem tersebut yakni Blended Learning,”. Ucap WD 1 Andi Hudriati saat audiens berlangsung.

Akibat hal tersebut, banyak menuai keluhan oleh Mahasiswa FS UMI karena dianggap merugikan.

Menurut Nurul (nama samaran) untuk menghindari kekerasan akademik, mengatakan bahwa, idealnya perkuliahan tahun ini di offlinekan semua disebabkan Covid-19 sudah tidak ada.

”bingungka, seharusnya fakultas itu na Oflline miki karena banyakmi fakultas di offline kan apalagi tidak adami covid,” Ujar sala satu Mahasiswa FS angkatan 2020.

Ia juga mempertanyakan perkuliahan daring tersebut akan berlangsung berapa lama dikarenakan dirinya telah membayar uang BPP secara full namun tidak mendapatkan fasilitas sesuai dengan harapannya, yakni pembelajaran secara tatap muka di kelas.

“Sampai kapan ini kasian daring terus, dari awalka masuk di tahun 2020 sampai sekarang tidak pernahka tatap muka, kek bayar terus ja tapi tidak ada ilmu ku dapat yang bisa ku implementasikan,” Tambahnya.

Lanjut, Iqbal (nama samaran) untuk menghindari kekerasan akademik, ia mengeluhkan, jika perkuliahan sebaiknya dilaksanakan secara tatap muka agar dapat merasakan fasilitas kampus.

“Bagus ji itu ia penyampaian tapi masih semi daring namun lebih bagusnya kalau tatap muka supaya bisa dinikmati fasilitas kampus, ” Ucap iqbal pada saat diwawancarai di depan Fakultas Sastra.

Penulis: FaisalSJ

Editor: Suqadbys